PEMANFAATAN LIMBAH KULIT NANAS (Ananas comosus) SEBAGAI BAHAN ALAMI PENGOBATAN INFEKSI NEMATODA GASTROINTESTINAL PADA TERNAK DOMBA

ABSTRAK
Obat cacing telah banyak digunakan saat ini sebagai solusi penanggulangan cacingan pada ternak. Namun penggunaan obat cacing yang dilakukan secara terus menerus dengan jenis golongan obat yang sama dikhawatirkan akan menimbulkan resistensi terhadap obat tersebut. Beberapa cara untuk mencegah terjadinya resistensi terhadap antelmintik adalah dengan menggunakan dua jenis obat cacing yang berbeda fungsinya, pergantian jenis antelmintik dari golongan yang berbeda, dan mengurangi frekuensi pemberian antelmintik. Oleh karena obat cacing dianggap mahal dan sering tidak tersedia dipedesaan terutama dalam kemasan sedikit maka salah satu alternatif penanggulangan terhadap infeksi cacing ialah dengan menggunakan obat berasal dari tanaman.
Pemilihan kulit nanas sebagai bahan alami pengobatan infeksi cacing pada ternak domba karena produksinya yang cukup melimpah di wilayah Bogor dan kulit nanas yang notabenenya adalah limbah tak terpakai memungkinkan penggunaannya tidak bersaing dengan kepentingan masyarakat.  Pembuatan obat cacing dari kulit buah nanas cukup mudah, yaitu kulit buah nanas dipotong-potong kurang lebih 1 cm, dikeringkan selama 10-14 hari dalam suhu kamar, kemudian digiling hingga menjadi serbuk. Serbuk kulit nanas (750 mg-1250 mg) dimasukkan dalam 100 ml air, kemudian diaduk sampai rata lalu diperas dengan menggunakan kain dan hasil perasan diminumkan ke ternak.

Pengujian yang dilakukan dikelompokkan menjadi beberapa tahapan pengujian. Tahap pertama, pengujian dilakukan dengan memberikan obat cacing pada sekelompok domba eksperimen secara rutin selama beberapa minggu. Sedangkan domba yang digunakan sebagai kontrol tidak diberikan obat cacing. Tahap kedua, setelah beberapa minggu pemberian obat cacing dilakukan penelitian tentang keberhasilan dan keefektifan pemberian obat cacing dari ekstrak limbah kulit nanas. 

By: Maghfirani, dkk
(#Late Post. 7 Juli 2014 PKM-P)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi di Thailand part 2 : Pembuatan SKCK

Mengapa stainless steel dan aluminium tidak mudah berkarat?

Studi di Thailand : Persiapan Keberangkatan Part 1