Syukur Nikmat

Kemarin 12 Maret 2017 diberi kesempatan untuk membantu wawancara perpanjangan beasiswa KSE. Luar biasa lagi lagi Allah sedang mengajarkanku dengan cara-Nya. Selalu ada pelajarn dalam setiap kejadian dan aku selalu sadari itu. Percakapan 30 menit dengan karyasiswa rasanya singkat banget. Tapi dari sekian karyasiswa yang ku wawancara semuanya super ! ku banyak belajar dari mereka dan lagi lagi ku sembunyikan tangisku.
Peran ku hanya interviewer- masi newbie dan amatiran jauh dari psikolog. bukan kali pertama meng-interview. tapi kali ini urusannya beasiswa... ini masalah nasib rejeki orang. entah rani doang yang merasa degdegan awalnya karena pertimbangan yang setidaknya nasib mereka juga ada di kecermatan dan point of view kita ketika mendengar cerita dan membaca esay mereka. berusaha profesional dan objektif, jadi pendengar setia dan sedikit belajar dengan 'kepribadian' sikap dan mimik muka orang. saat itu rani berusaha sangat fokus dan yes I did it. biar ga salah fokus dan bisa optimal menilai mereka. Tapi bukan tentang itu yang ingin ku sampaikan disini. Tapi aku ingin nulis aja di Blog ini sekaligus mengingatkan ku bahwa kepada mereka teman-temanku yang mungkin berada di nasib aman dengan kecukupannya atau mereka yang berusaha tegar dengan kepas-pasannya. atau seperti aku yang tidak jarang juga harus degdegan setiap bayar UKT. Kita sama sama insan yang terbuat dari tanah, anak adam yang Rezekinya sudah sedemikian rupa di atur oleh Allah. Rezeki Jodoh Kematian Skenario hidup. Banyak hal. Selalu ingatlah untuk bersyukur dan berusaha. ah basi. basi ya ? itu bukan kata kata super sih. tapi ini serius. maknai dengan dalam. seperti yang pernah ku tulis sebelumnya. jenuh pasti ada, ngeluh pasti ada sedih tawa pasti ada capek lelah dengan nasib pasti ada tapi tempatkanlah sekedarnya. mungkin Allah mau rumah mu lebih indah di akhirat nanti bukan di dunia :) selama ikhlas dan penuh syukur rasanya yang terlihat sangat sulit akan lambat laun menjadi mudah. Jangan terlalu cepat puas diri dan bahagia dengan pencapaian yang sesaat. intinya ini semua cuma Dunia.

Tapi lagi-lagi semakin yakin, Allah itu adil. adil sekali sampai aku selalu merasa ingin memarahi diri sendiri kalau terlalu lembek dengan kehidupan. Gamau terlalu "manjain" diri dan selalu menuruti maunya nafsu. Adakalanya mereka liar dan membuat kita lalai untuk bersyukur. Buat lupa dan gasaadar bahwa banyak jutaan orang disana yang cobaannya lebih berat tapi ketika nasib itu ditakdirkan pada mereka yang berpundak kuat, dengan sedemikian rupa tak jarang dari mereka yang semangat juangnya lebih topcer dari kita kita yang 'nyaman'. Atau mungkin kita yang udah nyaman coba sadari dan perbanyak lagi ibadahnya. sering sering lagi ikuti kajian ilmu di Majlis dzikir Majlis Ta'lim yang ga didapet di kelas ato di google. gada di timeline Line atau instagram. Banyak pelajaran akhlaq dan kehidupan yang banyak bisa di teladani dari kisah kisah di kitab yang hanya bisa di dapet di Majlis Ta'lim.

Mereka yang bernasib kurang beruntung ada di sekitar kita. mereka yang seperti itu ada dekat dengan kita, dan aku dibuat sangat yakin untuk selalu bersyukur. rani yang selama ini sering curhat di blog dengan segelintir masalahnya, ternyata itu belum seberapa dibanding mereka. Teladan dari mereka banyak sekali yg bisa di ambil. Ga minderan dan jujur. Sekarang mungkin emang pait. tapi selama kita yakin punya Allah, akan ada masa pasti yang Allah siapkan untuk kita panen. Banyak bersyukur aja dengan sekecil apapun nikmat, bisa senyum hari ini misalnya :) Insyallah keberkahan pasti menyertai..

Dan..
Berkah puasa senin ini, dapat Bakpia dan Bolen misalnya hehe :D makasi teman teman yang Baik :)
Semoga kita selalu dijadikan pribadi yang sedang dituntun kepada kebaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi di Thailand part 2 : Pembuatan SKCK

SISTEM JAMINAN HALAL PADA KANTIN-KANTIN DI IPB MENUJU IPB WORLD CLASS UNIVERSITY

Mengapa stainless steel dan aluminium tidak mudah berkarat?