Kasus 1

Selamat Pagi..
Alhamdulillah diberi kesempatan menulis lagi.
Tulisan ini itung-itung hasil evaluasi ku menjadi kitty sitter hampir seminggu. Ini bukan kali pertama aku merawat dan memelihara hewan, apalagi kucing. tapi yang kali ini berbeda, kucing-kucing ini bukan milik ku tapi titipan teman ku yang kebetulan sedang pulang ke salah satu kota di Jawa Tengah. 4 kucing ini adalah Acan Yuko Taka Mayu, mereka semua adalah kucing betina. Kucing-kucing ini tak tau darimana asalnya, temanku hanya menemukannya di depan kontrakannya, diduga kucing-kucing ini telah dibuang oleh pemiliknya. mereka tak berinduk dan itulah yang membuat iba teman ku dan ingin merawatnya. Acan, Yuko, dan Taka adalah 3 kucing bersaudara. sedangkan Mayu adalah kucing berbeda yang ditemukan di tempat berbeda. Mayu ditemukan dalam kondisi lemas, dan tidak seatraktif ketiga lainnya. Ketika keempat kucing ini datang ke rumah, aku sangaaat senang. berhubung klinik yang semestinya menjadi tempat magang ku udah php, jadilah aku dengan senang hati menerima tawaran temanku untuk merawat acan mayu taka yuko. 4 hari telah berlalu, mayu semakin lemas saja dan hanya diam di kandang. tiga yang lain saling berlomba memanjat pohon belakang, tapi entah kenapa mayu hanya makan, itupun sedikit, lalu kembali kandang dan hanya 'meringkel' seperti kedinginan. Aku semakin curiga, akhirnya aku pisahkan kandang dia dengan yang lain. Apa dia sakit? Padahal setiap pagi selalu aku bersihkan poop nya, aku bersihkan kandangnya, handuk empuk mereka di cuci 2 hari sekali, makan mereka bahkan 4 kali sehari, apa yang salah? apa karena makanan? entahlah masih jadi pertanyaan selewat saja.
Bodohnya, aku tak pernah terfikir bahwa dia memang kedinginan. Melihat bulunya sangat kotor dan bau aku bersihkan dengan waslap bayi yang basah kemudian aku pinjam hair dryer Ibu untuk mengeringkan bulu kucing. Pada kenayataanya aku memang tidak berani memandikan bayi kucing karena selain gapunya sabun untuk mereka, aku memang takut juga awalnya hahahaha. jadi hanya aku lap saja bagian yang kotor itu. setelah aku bersihkan, aku suapin mayu karena dia sangat tidak nafsu makan, setelah itu dia tidur... tidur seperti biasanya, hingga aku lupa masih ada 3 kucing lain._. tapi mereka memang tidak semanja Mayu jadi aku bebaskan mereka main sesuka hati. keesokan harinya.. ternyata apa yang terjadi?? :( Mayu matiii...
haaaa>< bodohnya akuu, kucing orang jadi mati. tapi kenapa itu bisa terjadi aku harus segera mencari tau, kecurigaanku memang udh terbukti. Mayu mungkin sudah punya riwayat sebelumnya, tapi aku menyesal kenapa tidak segera aku bawa ke dokter hewan hanya karena pikiran pertama ku adalah konsultasi ke dokhew mahal. tapi memang mahal sobat :( Hem... (tahan dulu cerita yang ini)
di hari yang sama kematian Mayu.. sore harinya Yuko menampakkan perilaku yang berbeda, setelah bermain-main manjat manjat nyakar nyakar dan berbagai aktifitas seperti biasanya dilakukan, aku perhatikan jalan Yuko sempoyongan. Membarana Nictitans di matanya lebih basah dari biasanya dan matanya sayup sayup. aku pikir dia ngantuk, akhirnya aku coban gendong dia membiarkannya tidur di pangkuan, tapi aku curiga lagi badannya dingin.__. nahlo? ada apa lagi dengan YUKO >< kali ini aku tidak mau menyesaal, berapa pun biarlah aku korbankan uang beasiswa ku untuk membayar konsultasi dokter (pikirku kala itu) dengan terburu-buru hingga akupun meneteskan air mata hanya karena melihat YUKO yang mulai mencurigakan aku bawa dia ke pet klinik tedekat, daaan
apa yang terjadi?
Dokter disana mengatakan bahwa kucing ini memang terlalu kecil sehingga ia tidak berani memberi obat khusus karena dosis nya itu untuk kucing minimal satu tahun daripada kenapa-kenapa jadi beliau tidak menyarankan pemberian obat itu, namun ia memberiku immunomodulator untuk pakan tambahan saja agar kucing lebih kebal. Kucing ini tidak mendapat kolostrum sebagai alat pertahanan pasif dari induknya, Ya. Kucing ini terlalu rentan, Yap.  dan dokter sangat optimis umur YUKO tidak lama :""( setelah di cek suhu tubuhnya, Yuko pun dalam kondisi hipotermia (34 derajat, normal sekitar 38 derajat) mendengar gejala-gejala yang aku ceritakan, dan trelebih cerita tentang kematian Mayu, dokter menduga penyakit YUKO adalah Panleukopenia, penyakit ini berbahaya dan memang sering menyerang anak kucing. Virus yang disebarkan sangat cepat dan mematikan. dokter menyarankan agar aku memisahkan yuko dengan 2 kucing yg tersisa, dan memberi perlakuan ekstra ke YUKO dengan memberi lampu penghangat di kandangnya, kemudian beri YUKO larutan sari kurma dan immunomodulator rutin. tapi benar saja sobat, keesokan harinya ternyata Yuko ikut mati. aku semakin khawatir :( Baiklah, aku semakin intensif saja merawta mereka, dismping kerjaan ku juga banyak ga hanya ngurusin kucing >,<9 setiap habis makan aku suapin mereka imun dan selalu aku ajak main biar mereka lebih atraktif.
Sampai hari ini 2 kucing tersisa, mereka semakin pintar :D dan tambah banyak makan ><
Acan dan Taka jadi gendutaaan :3 semoga mereka tidak kenapa-kenapa, mereka sejauh ini tidak menampakkan tanda-tanda yang mencurigakan.
dari kejadian bodoh, pengalaman sederhana... yaaa Aku banyak belajar. Kasus pertama tentang virus mematikan, cat behaviour, dan kasih sayang itu benar-benar menjadi pelajaran untuk ku di pekan pertama liburan. Kejadian ini membuatku banyak inisiatif membaca berbagai referensi. Pahit awalnya, dan dalam memulai memang Pahit. tapi semua ada hikmahnya.. :)
Doakan aku agar lebih baik lagi dalam meniti perjalanan menuju cita-citaku menjadi Dokter Hewan Sholehah hihi :D

*sekian*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi di Thailand part 2 : Pembuatan SKCK

Mengapa stainless steel dan aluminium tidak mudah berkarat?

Studi di Thailand : Persiapan Keberangkatan Part 1