Puisi Pak BJ Habiebie untuk Istrinya, Ibu Ainun

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu ...

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya ...

Dan kematian adalah sesuatu yang pasti ...
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu ...

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat ...

Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi ...

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang ...

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang ...

Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada ...

Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini ...

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang ...
Tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik ...

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini ...

Selamat jalan ...
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya ...

Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada ...

Selamat jalan sayang ...
Cahaya mataku, penyejuk jiwaku ...

Selamat jalan ...
Calon bidadari surgaku ...

*Cinta yang tumbuh karena iman, amal soleh dan akhlak yang mulia, akan senantiasa bersemi, tak lekang karena sinar matahari dan tak luntur karena hujan dan tak akan putus karena walaupun ajal menjemput...


Begitulah, cinta karena Allah :)
MasyaAllah La Haula Wa La Kuwwata Illa Billah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi di Thailand part 2 : Pembuatan SKCK

SISTEM JAMINAN HALAL PADA KANTIN-KANTIN DI IPB MENUJU IPB WORLD CLASS UNIVERSITY

Mengapa stainless steel dan aluminium tidak mudah berkarat?